Puisi 17 Agustus Terbaru 2024 “Pahlawan Tak Bernyawa”
Puisi 17 Agustus Terbaru 2024 “Pahlawan Tak Bernyawa”. Hari kemerdekaan sebuah bangsa mengandung arti sangat agung. Ia simbol lahirnya kebebasan dan menentukan nasibnya sendiri. Kemerdekaan adalah harga mahal sebuah negeri yang menuju ke sana sekian banyak harus dikorbankan.
Harta, nyawa, tanah air, dan harga diri menjadi taruhan mahal dalam membebaskan diri. Oleh karenanya bangsa Indonesia yang akan memperingati kemerdekaannya di tahun ini tidak sedikit memberikan sumbangsih rasa nasionalisme yang melekat dalam diri setiap diri demi kemajuan bangsa.
Indonesia untuk kesekian kalinya memperingati Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya pada tanggal 17 Agustus tahun ini. Tidak lama kita akan merasakan dejavu perjuangan para pahlawan dengan segenap jiwa raga telah dipertaruhkan untuk satu kata “merdeka atau mati”. Merdeka dari segala bentuk penjajahan dan mati dalam keadaan mulia (syahid).
Puisi 17 Agustus terbaru sajian CaptionKata.com hanya salah satu bentuk semarak kebangsaan atas anugerah kemerdekaan yang terlah diberikan Alloh kepada bangsa Indonesia. Berikut ini silakan simak semangat dari puisi 17 Agustus terbaru karya Mas Is.
Puisi 17 Agustus Terbaru “Pahlawan Tak Bernyawa”
Berikut puisi terbaru 17 Agustus tahun ini dengan tema Pahlawan Tak Bernyawa.
Pahlawan Tak Bernyawa
oleh: Mas Is
Denyut nadi yang menempel
Bukti kuat masih adanya langkah perjuangan
Menuju kemerdekaan yang dicitakan
Wahai nyawa tetaplah padaku untuk bersama berjuang
Siang pun menerkam bak malam gelap gulita
Kampung-kampung menghitam oleh bom dahsyat pesawat
Anak-anak, para wanita, orang tua berceceran darah atas serangan itu
Para pejuang mempersiapkan diri melawan
Tak henti-hentinya kalimat takbir memekak telinga
Memecah takut menjadi energi kuat
Perlawanan hingga tetes darah penghabisan
Maju bergerak dan lawan kedholiman
Darah pun mengalir di sekujur tubuhku
Entah sudah berapa mili terpompa keluar
Baju ini menjadi saksi merahnya darah ini
Dan aku adalah penutur abadi perjuangan
Wahai nyawa tetaplah ada di jasadku
Perjuangan masih panjang
Wahai Tuhan kabulkan nyawaku ini masih ada padaku
Sampai kemerdekaan terpegang erat
Sudah berapa laga terayuh oleh tubuhku
Bambu runcing, senjata rampasan, dan doa tertajam
Menyertai tubuh ini dalam pertempuran
Dan akhirnya nyawaku terpisah dari jasadku
Tubuhku sendiri dalam genangan darah perjuangan
Nyawaku harus kembali kehadiran Rabb ku
Tidak saat ini aku menyaksikan kemerdekaan
Karena masih ada hari esok anak-anakku melanjutkannya
Wahai nyawaku berjalanlah menuju Tuhan dengan damai dan tenang
Wahai jasadku engkau bukti nyata akhir dari Pahlawan Tak Bernyawa
Mengingat perjuangan para pahlawan kemerdekaan tak pantas diri ini santai dan terlena dalam mempertahankan apa yang ada. Penulis pernah bersama simbah buyutnya dalam menceritakan keadaan bangsa Indonesia baik jaman pejajahan Belanda atau Jepang. Sangat memprihatinkan kondisi saat itu. Sang buyut adalah pelaku praktek kerja romusa dalam proyek jalan kereta api.
Baca Juga:
- Puisi Sahabat Sejati Mengharukan
- PUISI Kehidupan Penuh Makna Dan Harapan
- Puisi Islami Munajat Cinta Sebelum Cahaya Fajar
- Puisi Derita Anak Kos Penuh Kenangan
Benar rasanya bahwa kita tidak ada apa-apanya bila dibanding para pendahulu kita. Mereka dengan ikhlash berjuang sehingga anak cucu seperti kita hanya tahu keadaan merdeka hingga sekarang. Jangan pernah melupakan sejarah.
Semoga puisi 17 Agustus terbaru di atas mampu memberikan suntikan nasionalisme kita dalam kegiatan mengisi kemerdekaan. Sekali merdeka tetap merdeka.