6 Perbedaan Kari Jepang dan Kari Indonesia Dari Rasa, Bumbu, hingga Cara Penyajian yang Bikin Penasaran

Perbedaan Kari Jepang dan Kari Indonesia Dari Rasa, Bumbu, hingga Cara Penyajian yang Bikin Penasaran

Kalau kamu pecinta makanan berbumbu kuat dan kaya rempah, pasti sudah nggak asing dengan Kari Jepang dan Kari Indonesia. Kedua jenis kari ini punya penggemarnya masing-masing, tapi banyak juga yang masih bingung apa bedanya. Sekilas, keduanya sama-sama punya kuah kental berwarna kuning atau kecokelatan dengan isian daging dan sayur. Namun, kalau dicicipi, rasanya bisa jauh berbeda.

Kari Jepang terkenal dengan rasa yang lebih manis, gurih, dan teksturnya yang lebih creamy. Sementara itu, kari Indonesia hadir dengan cita rasa yang lebih kaya rempah, lebih pedas, dan aroma yang lebih kuat. Selain rasa, ada banyak aspek lain yang bikin kari dari dua negara ini terasa berbeda, mulai dari bumbu, cara masak, hingga penyajian. Yuk, kita bahas lebih dalam perbedaan kari Jepang dan kari Indonesia!

1. Bahan Utama: Rempah vs. Roux

Perbedaan pertama yang paling mencolok ada di bahan utama yang digunakan untuk membuat kuahnya. Kari Indonesia dibuat dari bumbu dasar khas Nusantara, seperti kunyit, ketumbar, jintan, lengkuas, jahe, dan santan. Rempah-rempah ini dihaluskan dan ditumis sampai harum sebelum dicampur dengan bahan lainnya. Inilah yang bikin kari Indonesia punya aroma tajam dan rasa yang lebih kompleks.

Sebaliknya, kari Jepang menggunakan roux, yaitu campuran tepung, mentega, dan bubuk kari yang dipadatkan menjadi blok atau bubuk instan. Roux ini yang membuat tekstur kari Jepang lebih kental dan creamy. Selain itu, bumbu yang digunakan cenderung lebih sederhana, seperti bubuk kari, bawang bombay, apel parut, dan sedikit kecap manis untuk menambah rasa.

2. Rasa: Manis vs. Pedas

Kalau kamu lebih suka makanan yang cenderung manis dan gurih, kari Jepang bisa jadi pilihan yang cocok. Rasa manisnya berasal dari apel, madu, atau wortel yang sering ditambahkan ke dalam masakan. Tingkat kepedasannya juga lebih ringan, sehingga cocok untuk lidah yang kurang tahan dengan makanan pedas.

Sebaliknya, kari Indonesia punya rasa yang lebih pedas dan berani. Beberapa jenis kari bahkan menggunakan cabai dalam jumlah banyak, seperti gulai atau kare khas Aceh. Selain itu, penggunaan santan juga memberikan rasa gurih yang khas dan memperkaya tekstur kuahnya.

3. Cara Memasak: Praktis vs. Penuh Proses

Dalam hal memasak, kari Jepang jauh lebih praktis. Kamu cukup menumis bawang bombay, memasukkan daging dan sayuran, menambahkan air, lalu mencampurkan roux di tahap akhir. Prosesnya cepat dan tidak membutuhkan banyak tahap pengolahan bumbu. Inilah kenapa kari Jepang sering jadi pilihan makanan rumahan yang praktis dan mudah dibuat.

Sebaliknya, memasak kari Indonesia memerlukan waktu lebih lama karena harus menumis bumbu rempah terlebih dahulu hingga matang dan harum. Setelah itu, santan ditambahkan secara bertahap sambil terus diaduk agar tidak pecah. Selain itu, beberapa jenis kari Indonesia juga melalui proses pemasakan yang lebih lama untuk menghasilkan rasa yang lebih kaya dan mendalam.

4. Penyajian: Nasi Putih vs. Pendamping Beragam

Saat disajikan, kari Jepang biasanya disandingkan dengan nasi putih polos yang lembut. Kari ini juga sering ditambah dengan katsu (daging goreng tepung) atau keju untuk menambah rasa gurih. Penyajiannya simpel, tapi tetap menggugah selera.

Sementara itu, kari Indonesia lebih fleksibel dalam penyajian. Bisa disajikan dengan nasi putih, ketupat, lontong, atau bahkan roti canai. Beberapa daerah juga punya cara khas dalam menyajikan kari. Misalnya, di Sumatra, kari sering disantap bersama roti jala, sedangkan di Jawa lebih umum disajikan dengan nasi atau lontong.

5. Varian Kari: Terbatas vs. Beragam

Di Jepang, varian kari yang populer umumnya hanya ada beberapa jenis, seperti beef curry, chicken curry, dan katsu curry. Variasinya memang ada, tapi tidak sebanyak kari Indonesia yang punya banyak versi di setiap daerah.

Kari Indonesia punya banyak sekali jenis, tergantung dari daerah asalnya. Misalnya, gulai dari Sumatra, kare khas Jawa, hingga kari ayam khas Aceh. Setiap daerah punya ciri khas masing-masing, baik dari segi bumbu, tingkat kepedasan, maupun cara penyajiannya.

6. Pengaruh Budaya: Kolonial vs. Tradisional

Kari Jepang sebenarnya bukan masakan asli Jepang, melainkan hasil adaptasi dari kari India yang dibawa oleh orang Inggris pada abad ke-19. Awalnya, kari ini diperkenalkan kepada angkatan laut Jepang sebagai makanan bernutrisi tinggi yang mudah dibuat dalam jumlah besar. Seiring waktu, kari Jepang berkembang menjadi makanan rumahan yang populer di Jepang.

Sebaliknya, kari Indonesia sudah menjadi bagian dari kuliner Nusantara sejak berabad-abad lalu. Pengaruh India dan Timur Tengah dalam penggunaan rempah-rempah sangat kental dalam masakan ini. Kari di Indonesia juga sering dikaitkan dengan hidangan khas saat perayaan atau acara tertentu, seperti Idul Fitri atau pernikahan.

Baik kari Jepang maupun kari Indonesia punya keunikan masing-masing. Kalau kamu suka rasa yang lebih ringan, manis, dan creamy, kari Jepang bisa jadi pilihan yang tepat. Namun, kalau kamu lebih suka makanan dengan bumbu yang lebih kompleks, pedas, dan kaya rempah, kari Indonesia jelas lebih menggugah selera.

Mau mencoba keduanya? Kenapa nggak! Kedua jenis kari ini sama-sama enak dan bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Yang penting, kamu bisa menikmati makanan dengan penuh rasa dan pengalaman yang menyenangkan.