Ketahui 7 Gejala Kanker Payudara yang Perlu Kamu Waspadai
Kanker payudara itu memang terdengar menakutkan, ya. Tapi jangan keburu parno dulu. Faktanya, kalau kamu tahu gejala-gejala awalnya, peluang untuk mengatasinya bisa jauh lebih besar. Untuk itu, perlu juga kamu ketahui berbagai informasi kanker payudara, sehingga kamu tidak gampang parno.
Waspadai Berbagai Gejala Kanker Payudara
Jadi, yuk kita kenali tanda-tandanya satu per satu. Ingat, semakin cepat kamu menyadari ada yang nggak beres, semakin baik.
1. Benjolan di Payudara? Jangan Anggap Remeh
Salah satu tanda yang paling sering disebut-sebut adalah munculnya benjolan di payudara. Tapi, nggak semua benjolan itu berarti kanker, kok. Bisa jadi itu cuma kista atau jaringan payudara yang lagi membesar, terutama kalau kamu lagi menstruasi.
Tapi kalau benjolannya keras, nggak berpindah tempat, dan terus ada bahkan setelah menstruasi selesai, itu saatnya kamu konsultasi ke dokter.
Benjolan ini biasanya nggak terasa sakit di tahap awal, tapi tetap terasa saat diraba. Makanya, penting banget untuk rajin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Benjolan yang patut dicurigai biasanya memiliki tekstur yang berbeda dengan jaringan di sekitarnya, terasa padat, dan terkadang ukurannya bisa bertambah seiring waktu.
2. Perubahan Kulit di Area Payudara
Pernah nggak, kamu merasa kulit di area payudara jadi kelihatan aneh? Misalnya, kulitnya jadi kemerahan, bersisik, atau bahkan teksturnya mirip kulit jeruk? Nah, ini salah satu tanda yang harus kamu waspadai.
Perubahan kulit seperti ini bisa jadi sinyal kalau ada sesuatu yang nggak beres di jaringan payudara.
Selain perubahan tekstur, kamu juga perlu memperhatikan apakah ada rasa gatal yang nggak biasa di area payudara. Kadang-kadang, rasa gatal ini disertai dengan pembengkakan atau bahkan luka kecil yang sulit sembuh.
Gejala seperti ini sering kali diabaikan karena dianggap hal sepele, padahal bisa jadi tanda awal dari kanker payudara inflamasi.
3. Puting yang Berubah
Puting juga bisa kasih tanda, lho. Kalau kamu merasa puting tiba-tiba masuk ke dalam, mengeluarkan cairan aneh (apalagi kalau cairannya berdarah), atau terasa nyeri tanpa alasan jelas, jangan anggap enteng. Kondisi ini bisa jadi salah satu gejala awal kanker payudara.
Selain itu, perhatikan juga warna dan bentuk puting kamu. Kalau tiba-tiba muncul perubahan warna seperti jadi lebih gelap atau terlihat seperti mengelupas, ini juga bisa jadi tanda bahaya.
Cairan yang keluar dari puting, terutama jika kamu tidak sedang menyusui, perlu diperiksa lebih lanjut karena bisa menjadi indikasi adanya tumor atau infeksi.
4. Nyeri yang Nggak Jelas Sebabnya
Rasa nyeri di payudara itu sebenarnya normal, terutama kalau kamu lagi PMS. Tapi kalau nyerinya nggak hilang-hilang dan terasa lebih intens dari biasanya, ini bisa jadi alarm buat kamu.
Nyeri yang terus-menerus tanpa sebab jelas perlu diperhatikan, apalagi kalau disertai gejala lainnya.
Kamu juga perlu memperhatikan apakah nyeri ini hanya terjadi di satu sisi payudara atau di kedua sisi. Nyeri yang berhubungan dengan kanker biasanya lebih terlokalisasi di satu area dan nggak terkait dengan siklus menstruasi.
Jangan ragu untuk mencatat intensitas dan frekuensi nyerinya, karena informasi ini akan membantu dokter dalam menentukan diagnosis.
5. Ukuran Payudara Berubah Drastis
Coba deh, perhatikan ukuran payudara kamu. Kalau tiba-tiba salah satu payudara terlihat lebih besar atau lebih kecil daripada biasanya, ini juga bisa jadi tanda.
Apalagi kalau perubahan ukuran itu terjadi dalam waktu singkat, dan disertai dengan gejala lainnya seperti benjolan atau nyeri.
Perubahan ukuran ini biasanya disebabkan oleh adanya massa atau cairan yang menumpuk di jaringan payudara. Selain itu, kamu juga mungkin merasakan sensasi berat atau penuh di salah satu sisi.
Jangan lupa, perubahan ukuran ini sering kali disertai dengan perubahan pada bentuk atau kontur payudara.
6. Kelenjar Getah Bening yang Membengkak
Kadang, kanker payudara juga bisa memengaruhi kelenjar getah bening di ketiak. Kalau kamu merasa ada benjolan atau pembengkakan di area ini, jangan diabaikan.
Meski nggak selalu berarti kanker, tetap lebih baik kalau kamu memeriksakannya.
Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terasa seperti benjolan kecil yang lembut atau keras di bawah kulit.
Jika kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening, kamu mungkin juga akan merasakan nyeri di area tersebut.
7. Perubahan Suhu di Payudara
Mungkin terdengar aneh, tapi perubahan suhu di area payudara juga bisa jadi gejala kanker. Payudara yang terasa lebih hangat atau panas daripada biasanya, terutama jika disertai dengan kemerahan atau pembengkakan, bisa jadi tanda adanya peradangan di jaringan payudara.
Kondisi ini sering disebut sebagai kanker payudara inflamasi, yang biasanya berkembang lebih cepat dibanding jenis lainnya.
Apa yang Harus Kamu Lakukan?
Kalau kamu menemukan satu atau lebih gejala di atas, langkah pertama adalah jangan panik. Nggak semua gejala itu berarti kamu punya kanker payudara. Tapi, jangan juga mengabaikannya. Lebih baik periksa ke dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Selain itu, biasakan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin. Caranya gampang, kok. Kamu bisa melakukannya setiap bulan, beberapa hari setelah menstruasi selesai. Dengan begitu, kamu bisa lebih cepat sadar kalau ada perubahan.
Pemeriksaan klinis oleh dokter juga penting, terutama kalau kamu memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan kanker payudara. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti mammografi atau USG untuk memastikan kondisi payudara kamu.
Mencegah Itu Lebih Baik
Tentu aja, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Kamu bisa mulai dengan menjalani gaya hidup sehat. Perbanyak makan makanan bergizi, olahraga rutin, hindari rokok dan alkohol, serta jangan lupa istirahat yang cukup.
Kalau punya riwayat keluarga dengan kanker payudara, kamu juga bisa melakukan pemeriksaan genetik untuk mengetahui risiko kamu.
Jangan lupa untuk mengurangi paparan radiasi dan bahan kimia berbahaya. Misalnya, pilih produk perawatan kulit dan tubuh yang bebas dari bahan kimia keras. Selain itu, batasi konsumsi makanan olahan dan tinggi lemak, karena ini bisa meningkatkan risiko kanker.