6 Jenis Business Model Startup yang Perlu Anda Ketahui

Jenis Business Model Startup yang Perlu Anda Ketahui

Sebelum Anda memulai bisnis startup, tentu saja Anda harus memikirkan banyak hal. Termasuk di antaranya adalah model bisnis atau business model startup. Pasalnya, menentukan model bisnis merupakan sesuatu yang tidak bisa dilewatkan bagi para pelaku bisnis startup.

Model bisnis sendiri itu sendiri sejatinya merupakan sebuah konsep bagaimana sebuah produk Anda nantinya akan dilihat oleh pengguna (user). Di mana saat ini, di dunia startup terdapat banyak sekali model bisnis yang bisa Anda pilih dan terapkan.

Model Bisnis untuk Startup

Model Bisnis untuk Startup

Berikut ini adalah beberapa jenis model bisnis yang umumnya digunakan pada startup dewasa ini.

1. Freemium

Saat ini, model bisnis freemium ini sangat digandrungi oleh para pegiat startup di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sistem kerja dari model bisnis freemium ini adalah memberikan sejumlah layanan dasar dari produk startup kepada pengguna secara cuma-cuma alias gratis (free).

Namun di saat pengguna merasa mendapatkan manfaat dari produk tersebut dan ingin memperoleh layanan yang lebih baik (premium), maka pengguna akan ditawarkan untuk membayar atau menupgrade.

2. Berlangganan

Model bisnis selanjutnya adalah berlangganan. Di mana skema semacam ini sangat cocok untuk startup yang memiliki produk berupa konten digital yang menarik dan dibutuhkan oleh banyak pengguna. Sebut saja streaming musik, video, e-book, film higga majalah digital.

User umumnya akan dikenai tarif untuk berlangganan untuk tetap dapat menikmati layanan tersebut. Baik itu berlangganan harian, mingguan,bulanan ataupun tahunan.

3. On-Demand

Selain model bisnis freemium dan berlanggaan, model bisnis startup yang sangat disukai di berbagai belahan dunia adalah on-demand. Bisnis semacam ini umumnya menyediakan produk layanan atau jasa yang dibutuhkan oleh banyak orang.

Dengan kata lain, model bisnis jenis ini akan selalu dicari dan dibutuhkan oleh banyak pengguna sampai kapan pun. Misalnya saja produk atau layanan transportasi online, pemesanan makanan atau delivery, dan layanan lainnya yang banyak orang membutuhkannya.

4. Marketplace

Seiring dengan berkembangnya teknologi, marketplace turut menjelma menjadi sebuah model bisnis yang sangat populer di dunia startup. Para pelaku startup hanya perlu menyediakan wadah guna mempertemukan antara penjual dan pembeli.

Meskipun model bisnis marketplace sangat berpotensi besar, namun untuk mewujudkannya Anda akan membutuhkan sumber daya yang besar baik itu dari segi modal (investor) maupun manusianya itu sendiri.

5. Software as A Service (SaaS)

Selanjutnya ada juga model bisnis yang bernama SaaS yang merupakan kependekan dari Software as A Service. Startup yang menerapkan model bisnis seacam ini umumnya ditargetkan kepada pengguna skala besar misalnya pengusaha, dan bukan pengguna personal (perseorangan).

Pasalnya, produk yang ditawarkan oleh startup dengan model bisnis SaaS umumnya merupakan jasa penyewaan software (perangkat lunak) yang lazimnya digunakan oleh para pengusaha.

Skema model bisnis ini ada sedikit keimiripan dengan freemium, karena nantinya pengguna akan ditawarkan dengan produk dengan fitur dasar atau minimal secara gratis, dan juga terdapat skema penyewaan atau pembayaran tertentu ketika user tersebut hendak menggunakan layanan dan fitur secara maksimal.

6. Pay-Per-Use

Pada model bisnis pay-per-use ini, pengguna hanya akan membayar sesuai dengan apa yang mereka pakai atau nikmati dalam durasi waktu tertentu. Skema bisnsi semacam ini umumnya akan membuat pengguna senang, pasalnya pengguna akan mengeluarkan biaya sesuai dengan apa yang mereka gunakan.

Itulah beberapa model bisnis yang umumnya diterapkan di dunia startup. Sebenarnya masih ada banyak jenis model bisnis lainnya yang bisa Anda pilih dan terapkan untuk startup Anda.